Selasa, 13 Desember 2022
Sabtu, 10 Desember 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
JL. Perintis 1 Kehiran |
Lingkup
Pendidikan |
SMP Negeri 5 Sentani |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan keterampilan passing bawah dalam
permainan bola voli melalui modifikasi bola plastik |
Penulis
|
Jhonas Situmorang, S.Pd. |
Tanggal
|
Selasa, 13 Desember 2022 |
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Rendahnya kemampuan peserta didik kelas VIII dalam
melakukan passing bawah bola voli , karena kurangnya kesempatan peserta didik dalam melakukan
passing, variasi yang digunakan masih kurang,
guru belum menampilkan video pembelajaran yang bisa menstimulus
peserta didik, dan terbatasnya sarana prasarana Mengapa praktik ini penting? Praktik ini penting dilakukan karena dari hasil
penentuan solusi dan mencari informasi yang relevan, yang bisa memecahkan
masalah yang sudah ditentukan adalah melakukan pemecahan masalah melalui
modifikasi dan metode yang dipilih karena mampu meningkatkan kemampuan dan
hasil belajar peserta didik. passing
bawah juga merupakan salah satu gerak dasar yang penting dan harus dikuasai
dalam bermain bola voli. Passing bawah digunakan untuk menahan serangan lawan
sekaligus mengumpan bola ke teman satu. Diperlukan keterampilan
gerak passing bawah dengan
benar agar hasilnya maksimal, posisi kan tubuh secara tegak dengan membuka
kaki selebar bahu, sebagai langkah persiapan sebelum melakukan passing,
pastikan untuk memajukan satu kaki kedepan, pada saat melakukan passing
posisi lengan lurus kedepan bawah dengan posisi rapat dengan posisi inu jari
sejajar, ketika dihampiri bola arahkan kedua tangan kearah datangnya bola,
ayunkan tangan kearah datangnya bola pastikan tangan dengan posisi lurus,
dengan posisi tubuh sedikit ditekuk, posisi untuk perkenaan bola passing
bawah terletak pada bagian lengan atau bagian atas pergelangan tangan dan
ketika tangan memukul bola luruskan kedua lutut kaki. Dengan melakukan
passing bawah secara benar dapat memperoleh hasil maksimal dalam permainan
bola voli. Peran dan tanggung jawab saya Peran saya adalah saya mengidentifikasi masalah,
menentukan penyebab masalah atau akar masalah, dan menentukan alternatif
solusi yang relevan serta mempersiapkan alat dan bahan untuk memecahkan
masalah, dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti, 1.
Rencana pelaksanaan
pembelajaran 2.
Bahan ajar 3.
LKPD 4.
Video Pembelajaran 5.
Media power piont Pada saat pelaksanaan saya memotivasi, mendampingi,
memfasilitasi dan memberikan pengetahuan terhadap materi passing bawah
bola voli dengan benar sesuai dengan tahapannya seperti posisi awalan,
pelaksanaan, dan lanjutan, agar peserta didik dapat mempraktikan gerak passing
bawah dengan benar. |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat, |
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Tantangan yang saya hadapi adalah dimulai dari
mempersiapkan alat dan bahan, karena pada saat memodifikasi alat karena
peserta didik yang heterogen saya harus membuat peserta didik senyaman
mungkin dalam melakukan passing bawah, sehingga alat atau bola plastik yang
digunakan dilapisi dengan double tep untuk mengurangi kerasnya permukaan bola
agar tidak mencederai tangan siswa Siapa yang terlibat? Guru dan peserta didik. Pada saat melakukan
pencarian dan penentuan solusi saya
melibat teman sejawat, pakar, kepala
sekolah |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah/ strategi/ prosesnya Pada proses ini saya
menentukan solusi yang relevan, melalui pertimbangan kepala sekolah, pakar,
teman sejawat. Solusi yang saya pilih
yaitu memodifikasi alat untuk memperbanyak kesempatan peserta didik
melakukan passing, dan model yang saya pilih yaitu model problem based
learning dengan metode pendekatan saintifik TPACK dan proses selanjutnya, Saya mempersiapkan segala kebutuhan untuk
pelaksanaan pembelajaran agar dapat berlangsung dengan baik seperti: 1)
Perangkat pembelajaran, 2)
Alat dan bahan, serta 3)
koordinasi dengan kepala sekolah dan guru setempat 4)
Pengkondisian kelas Proses
pembelajaran Proses yang saya lakukan dimulai dari memberikan
salam kepada peserta didik, kemudian pembelajaran diawali dengan doa,
menyampaikan Apersepsi, menjelaskan mekanisme pembelajaran , setelah itu saya
membagi peserta didik dalam 4 kelompok, setelah pembagian kelompok saya
memaparkan materi pembelajaran menggunakan media pembelajaran seperti
infocus, serta membagikan bahan ajar dan LKPD, setelah itu memutarkan video
pembelajaran dan dianalisis peserta didik untuk melengkapi LKPD, peserta
didik melakukan diskusi setelah diskusi, guru mengarahkan kelapangan dan
melakukan pemanasan setelah, peserta didik mencoba mempraktikkan passing
bawah menggunakan bola modifikasi dikelompok masing masing, peserta didik
melakukan persentasi di depan kelompok lain, guru memfasilitasi siswa dan
guru melakukan refleksi, kemudian guru dan peserta didik melakukan
pendinginan, pembelajaran ditutup dengan doa Siapa saja yang terlibat? Guru, Peserta didik, Kepala sekolah dan teman dalam
meliput pembuatan video saat pelaksanaan pembelajaran Sumber daya atau materi yang diperlukan Guru, Peserta didik, teman dalam meliput pembuatan
video saat pelaksanaan pembelajaran dan materi pembelajaran passing
bawah bola voli serta peralatan-peralatan seperti: 1) lapangan rumput , 2) bola plastik hasil modifikasi, 3) peluit, serta 4) proyektor 5) bahan ajar untuk
mendukung berjalannya pembelajaran (menampilkan PPT dan Media Pembelajaran) |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah
hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidak
berhasilan
dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
Dampak dari aksi langkah-langkah yang dilakukan Pada proses ini Peserta didik secara antusias
melakukan passing bawah di kelompok masing masing dengan baik Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Hasilnya yang didapatkan selama proses pembelajaran
dengan menggunakan modifikasi alat dan model problem based learning lebih
efektif karena peserta didik tidak merasa takut tangannya sakit karena bola yang digunakan
sudah dilapisi doble tep dan pembelajaran lebih menarik Respon orang lain? Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan strategi yang digunakan mendapat Respon yang positif dari peserta
didik terhadap kegiatan pembelajaran ini dilihat pada saat kegiatan peserta
didik cukup, walaupun ditengah
teriknya matahari siswa dengan semangat melakukan passing bawah karena bola
nya sudah dimodifikasi Keberhasilan strategi? Dengan staregi yang saya lakukan dalam pembelajaran
keterampilan gerak passing bawah bola voli peserta didik menjadi
berani dan percaya diri dalam mempersentasikan hasil diskusi serta peserta
didik mempraktikan gerakan passing bawah bola voli dengan benar Pembelajaran dari keseluruhan proses Keseluruhan proses pembelajaran keterampilan gerak passing
bawah adalah memfasilitasi dan memotivasi peserta didik agar berani melakukan
passing bawah, peserta didik harus dibekali pengetahuan yang benar
terlebih dahulu sehingga dalam mempraktikan rangkaian gerakan passing
bawah dapat melakukannya dengan baik dan benar. |
Selasa, 06 September 2022
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
No |
Masalah yang
telah diidentifikasi |
Hasil
eksplorasi penyebab masalah |
Analisis
eksplorasi penyebab masalah |
1. 2 |
Masih rendahnya tingkat kebugaran jasmani peserta
didik kelas VII Masih rendahnya kemampuan gerak
peserta didik dalam tolak peluru gaya membelakangi |
Kebugaran jasmani dengan
berolahraga dapat menjadikan tubuh menjadi sehat sehingga tiduk mudah lelah
atau tidak mudah sakit (Putra &
Avandi, 2013). Menurut Dewa (1984) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka,
cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan
individu kepada suatu pilihan tertentu. Menurut Susworo dan Fitriyani, (2008: 9) pemahaman adalah suatu proses
kognitif dimana terjadi penerimaan rangsang yang menjadikan seseorang dapat
mengerti akan suatu hal dan menerima hal tersebut secara logis Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi kemampuan
pendidikan menurut Djamarah, Syaiful &Aswan, (2014: 109-118) 1.
Tujuan Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan
penggajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus mempengaruhi kegiatan belajar
siswa. 2.
Guru 3.
Siswa 4.
Kegiatan pembelajaran 5.
Suasana evaluasi 6.
Bahan dan alat evaluasi Hasil wawancara dengan guru : 1. Penyampaian materi teori kebugaran jasmani digabungkan dengan kegiatan
pembelajaram praktek di lapangan. 2 2. Belum tersampaikannya materi kebugaran jasmani dengan maksimal. 3.
Belum diketahui tingkat
pemahaman peserta didik terkait kebugaran jasmani. 4.
Metode mengajar guru
biasanya kurang kreatif daya tangkap siswa rendah menjadi rendah Menurut Yudha M. Saputra
(2001:73) ”Dalam keterampilan tolak peluru ada dua cara awalan yang dapat
dilakukan, yaitu awalan menyamping dan awalan membelakangi kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gaya O'Brien pada tolak
peluru. Kaki kiri keluar atau melebihi batas lingkaran tolakan. Sikap
akhir kaki kanan berada di luar lingkaran tolakan. Peluru dilempar,
bukan ditolak atau didorong Hasil wawancara kepada
guru : 1.
Sarana yang kurang
memadai. 2. guru kurang kreatif melakukan modifikasi alat 3. Siswa mengalami kesulitan saat melakukan gerak
karena alat terlalu berat 4. Siswa takut melakukan gerak tangan karena takut tangan keseleo Hasil wawancara dengan pakar “SYAHRI” Kesulitan siswa dalam melakukan
gerak tidak terlepas dari sarana yang
digunakan, biasanya guru tidak melihat kebutuhan siswa yang membuat siswa
jenuh, Sarana nya tidak bisa digunakan siswa, Perlunya kreatifitas seorang
pendidik dalam memodifikasi alat sehingga semua peserta didik terlibat dalam
pembelajaran |
Setelah dilakukan
analisis rendahnya pemahaman Peserta didik mengenai Kebugaran
jasmani disebabkan karena : 1. Metode mengajar guru kurang inovatif dan kreatif 2. pemilihan strategi pembelajaran
lurang tepat 3. penggunaan media dan sumber belajar, pembawaan guru, dan sarana prasaran
pendukung, semua itu akan sangat menentukan kualitas belajar siswa 4. sarana tidak memadai
Setelah dilakukan
analisis kemampuan gerak peserta didik
dalam tolak peluru gaya membelakangi 1.
Alat Terbatas sarana tidak memadai 2.
Guru kurang
kreatif dalam memodifikasi alat 3.
Metode
Pembelajaran kurang kreatif 4.
Belum membuat
poster sesuai gerak gaya membelakangi pada tplak peluru 5.
Belum
digunakan nya metode bermain |
3 |
Rendahnya kemampuan gerak Peserta didik dalam melakukan gerak Guling
depan dan guling belakang senam lantai |
Menurut Amaliah et al.,( 2016) dalam Egi Aldi Reza, Rasa percaya diri adalah suatu
perasaan keyakinan dan sikap seseorang kepada kemampuan yang dimilikinya
dengan tulus mendapatkan apa adanya baik secara positif ataupun negatif yang
dibentuk dan dipelajari melewati proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan
dirinya Menurut Ahmad Syarifuddin (2011) Faktor yang mempengaruhi
belajar ada dua: 1. Aspek Fisiologis, aspek fisiologis meliputi keadaan atau kondisi umum
jasmani seseorang 2. Aspek Psikologis, aspek psikologis meliputi tingkat kecerdasan/intelegensi,
sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi, perhatian, kematangan dan
kesiapan Kurang nya peran guru dalam meningkatkan tingkat rasa percaya diri siswa karena guru
harus lebih kreatif untuk memotivasi jika ada siswa yang tidak optimis dalam
belajar, dan terlebih dahulu guru dapat memberikan contoh serta
langkah-langkah gerakan agar siswa dapat memahami pada gerakan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran Hasil Wawancara: 1. Kurangnya
antusias pelajar karena takut mengalami cidera, takut dilihat teman lawan
jenis 2. Guru belum melakukan Proses
pembelajaran yang tepat dan modifikasi sarana yang
sesuai dengan perkembangan peserta Wawancara pakar Dalam melakukan gerak senam lantai, perlunya
kelentukan dalam melakukan gerak , Perlunya pemanasan yang cukup, Guru belum melakukan pembelajaran yang
inovatif, kurang nya modifikasi dalam
Pembelajaran baik dari sarana
mau pun permainan |
Setelah dilakukan
analisis Rendahnya kemampuan gerak Peserta didik dalam melakukan gerak
senam lantai 1. Guru belum melakukan Proses pembelajaran yang
tepat 2. Metode mengjar kurang tepat 3. Belum menggunakan poster
mengenai urutan melakukan gerak 4. Siswa belum memahami gerak
guling depan dan guling belakang 5. Dalam penyampaian materi 6. Belum digunakan metode bermain pada materi senam lantai 7. |
4. |
Masih Rendahnya
kemampuan gerak dasar passing
Bawah dan Passing atas bola
voli Kelas VII |
Menurut Ma’mun dan Yudha (2000 : 57) keterampilan dapat dilakukan dengan
cara mempertimbangkan (1) stabilitas lingkungan, (2) jelas tidaknya titik
awal serta akhir dari gerakan, dan (3) ketepatan gerakan yang dimaksud. Menurut MARCTYASARI YOLANDA SIAHAAN (2021) Passing dipengaruhi oleh faktor
tingkat penguasaan teknik, dan koordinasi gerakan yang tepat sesuai dengan
tahap gerakan yang benar, dalam hal ini siswa harus menguasai teknik dasar
passing bawah dengan baik sesuai dengan tahap-tahap gerakan, mulai dari
teknik awalan, sikap pelaksanaan serta teknik gerak lanjutan atau follow
throw sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh guru. Menurut Syafaruddin, 2017 Pembelajaran inovatif adalah model pembelajaran yang mampu melibatkan
seluruh unsur pisik dan psikhis untuk mengoptimalkan pengembangan potensi
anak. Hasil wawancara kepada guru: 1. Pemahaman kami tentang pembelajaran inovatif masih kurang, kami memilki banyak ide tetapi terkendala mendapatkan bahan ajar 2.
Jarak sekolah yang jauh dari Hasil Wawancara
Pakar “Syahri” Pada pembelajaran
PJOK, Guru Perlu melakukan Penguasaan Materi dan Melihat Kebutuhan peserta
didik, Melihat Dari Kebutuhan Guru Harus mampu Meodifikasi alat mau pun
Permainan |
Setelah dilakukan
analisis Kurang Mengoptimalkan
pembelajaran inovatif berdasarmateri pada Pembelajaran
PJOK 1. Cara mengajar guru masih monoton 2. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar 3. Sarana yang kuran memadai 4. Belum memberikan contoh yang benar 5. Belum memberikan bentuk permaian dalam bentuk poster |
5 |
Masih rendahnya
kemampuan gerak dasar passing kaki bagian dalam peserta didik pada permainan
sepak bola |
Suharno HP (1993: 33), faktor-faktor penetu baik dan tidaknya ketepatan (accuracy) ialah: (1)
Koordinasi tinggi berarti ketepatan tinggi, korelasinya sangat tinggi, (2)
Besar dan kecilnya (luas dan sempitnya) sasaran, (3) Ketajaman indra dan
pengaturan syaraf, dan (4) Penguasaan tehnik yang benar akan mempunyai
sumbangan baik terhadap ketepatan mengerakan gerakan. Hasil wawancara pada
guru 1. Kurangnya pendampingan guru saat dilapangan 2. Guru masih mengajar menggunakan metode komando 3. Belum melakukan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif Hasil wawancara pada
pakar Pada dasar nya
pembelajaran yang kurang kreatif itu membuat peserta didik jenuh dan tidak
antusias dalam pembelajran , seorang guru PJOK harus mampu melakukan pembelajaran
yang inovatif dan kreatif mampu melihat kebutuhan siswa pada umum nya agar |
Hasil analisis Masih rendahnya kemampuan gerak dasar
passing kaki bagian dalam peserta didik pada permainan sepak bola 1. Peralatan/saran kurang memadai 2. Variasi Latihan belum efektih 3. Guru belum menerapkan pembelajaran inovatif dan kreatif 4. Media pembelajaran belum tersedia 5. Guru belum membuat Poster?gambar mengenai tahapan melakukan gerak passing
bagian dalam |